India sebagai
negara yang hegemon tidak begitu saja terbentuk. Selain merupakan keinginan dari
India sendiri juga merupakan produk jajahan Inggris. Hegemoni sendiri dapat
diartikan sebagai siapa yang memegang kekuasaan. Selain itu hegemoni juga dapat
terbentuk oleh persepsi. Namun tanpa adanya kekuatan dan kekuasaan, maka
persepsi itu sendiri juga tidak akan terbentuk. Salah satu kekuatan dari India
adalah pada sektor perekonomian. Dalam sektor ini India mampu swasembada produk
kemudian mengkonsumsinya. Tentu saja dengan dibarengi pembatasan masuknya dan
konsumsi barang dari luar. Faktor lain yang membuat perekonomian India
berkembang begitu pesat ialah diberlakukannya liberalisasi ekonomi. Hal ini
mungkin akan membuat jarak antara si kaya dan si miskin semakin melebar, namun
disinilah sebuah persaingan itu ditutntut untuk menjembatani.
Dari sektor
pendidikan, banyak subsidi dialirkan ke sektor ini. India berasumsi bahwa
pendidikan adalah lahan pembentuk tenaga ahli yang mana tenaga ahli ini akan
menjadi kunci keberhasilan pada sektor yang lain. Selain subsidi, diaspora
India juga menjadi sumber dana di sektor
pendidikan. Ada masa dimana orang-orang India yang telah berdiaspora di seluruh
penjuru dunia berkumpul kemudian kesempatan inilah yang dimanfaatkan untuk
menggalang dana. Contoh semisal ada sekelompok yang ingin mendirikan sebuah
universitas maka pada pertemuan tersebut kelompok tersebut mempresentasikan
proposalnya kemudian selanjutnya akan ditindak lanjuti dengan dialirkannya dana
guna membangun universitas tersebut.
India juga
mempunyai keunggulan yang menjadikan India berjuluk negara yang hegemon,
diantaranya, 72% wilayah daratan Asia Selatan ialah wilayah dari India, 77%
penduduk Asia Selatan ialah penduduk India dan 75% economi output juga adalah
milik India. Semua keunggulan tersebut membuat India unggul dari negara-negara
kecil yang ada disekitarnya. Namun dilain sisi keunggulan tersebut juga membuat
negara-negara disekitarnya selalu merasa terancam. Bisa dibilang India merupakan negara besar
yang masih belum mampu mengayomi negara-negara kecil disekitarnya, itulah
mengapa negara-negara tersebut selalu merasa terancam. Konteks dari kekuatan
India sendiri merupakan bentuk campuran dari historical experience, national priorities, regional compulsions and
ingrained perceptions.
Isu-isu militer
dan demokrasi di India juga tidak akan pernah lepas dari India, karena India
yang seringkai melakukan intervensi karena sifat hegemon yang dimilikinya. Liberation movement in Bangladesh in 1971,
ethnic crisis in Sri Lanka in 1987, attempted military coup in Maldives in
1988, itu tadi beberapa intervensi yang pernah dilakukan India yang
akhirnya memunculkan persepsi buruk terhadap India. India juga selalu melakukan intervensi
bilateral. Dibalik itu semua India juga mempunyai kekhawatiran tersendiri,
yakni ketakutan apabila ada masa nantinya negara-negara kecil yang disekitarnya
akan membentuk suatu aliansi untuk melawan dan mengalahkannya.
India juga
mempunyai beberapa tantangan seperti, bagaimana India harus belajar
menyelesaikan masalah etnik dan isu agama untuk melindungi negara dari serangan
teroris. Karena India sering bersikap diskriminasi terhadap kaum muslim di
India dan sebagaimana yang kita ketahui teroris lekat kaitannya dengan kaum
muslim. Tantangan yang lainnya ialah untuk mengembangkan perekonomian sebaik
mungkin untuk melakukan usaha yang maksimal dalam mengatasi kemiskinan di
India. Tantangan yang sebenarnya membuat negara-negara disekitarnya semakin
merasa tidak aman yakni mengenai kebijakan yang coba untuk dikejar oleh Inida
yang membuat semua orang kecewa ialah “be
friend the far and attack the near” , yang artinya beraliansi dengan negara
yang letaknya jauh dari India untuk menyerang negara yang dekat dengan
India. Ada pula tantangan mengenai
keraguan kehegemonian India, karena hegemoni merupakan supremasi dari
pengambilan keputusan dan kebijakan daerah. Pakistan merupakan contoh utama
kesalahan hegemoni India. Yang menjadikan India ini di Asia Selatan cukup kuat
untuk ditakuti namun tidak cukup kuat untuk dihormati. Kemudian tantangan yang
terakhir yakni mengenai leadership.