Senin, 24 Maret 2014

INDIA SEBAGAI HEGEMONIC DI KAWASAN



India sebagai negara yang hegemon tidak begitu saja terbentuk. Selain merupakan keinginan dari India sendiri juga merupakan produk jajahan Inggris. Hegemoni sendiri dapat diartikan sebagai siapa yang memegang kekuasaan. Selain itu hegemoni juga dapat terbentuk oleh persepsi. Namun tanpa adanya kekuatan dan kekuasaan, maka persepsi itu sendiri juga tidak akan terbentuk. Salah satu kekuatan dari India adalah pada sektor perekonomian. Dalam sektor ini India mampu swasembada produk kemudian mengkonsumsinya. Tentu saja dengan dibarengi pembatasan masuknya dan konsumsi barang dari luar. Faktor lain yang membuat perekonomian India berkembang begitu pesat ialah diberlakukannya liberalisasi ekonomi. Hal ini mungkin akan membuat jarak antara si kaya dan si miskin semakin melebar, namun disinilah sebuah persaingan itu ditutntut untuk menjembatani.
Dari sektor pendidikan, banyak subsidi dialirkan ke sektor ini. India berasumsi bahwa pendidikan adalah lahan pembentuk tenaga ahli yang mana tenaga ahli ini akan menjadi kunci keberhasilan pada sektor yang lain. Selain subsidi, diaspora India juga menjadi sumber  dana di sektor pendidikan. Ada masa dimana orang-orang India yang telah berdiaspora di seluruh penjuru dunia berkumpul kemudian kesempatan inilah yang dimanfaatkan untuk menggalang dana. Contoh semisal ada sekelompok yang ingin mendirikan sebuah universitas maka pada pertemuan tersebut kelompok tersebut mempresentasikan proposalnya kemudian selanjutnya akan ditindak lanjuti dengan dialirkannya dana guna membangun universitas tersebut.
India juga mempunyai keunggulan yang menjadikan India berjuluk negara yang hegemon, diantaranya, 72% wilayah daratan Asia Selatan ialah wilayah dari India, 77% penduduk Asia Selatan ialah penduduk India dan 75% economi output juga adalah milik India. Semua keunggulan tersebut membuat India unggul dari negara-negara kecil yang ada disekitarnya. Namun dilain sisi keunggulan tersebut juga membuat negara-negara disekitarnya selalu merasa terancam.  Bisa dibilang India merupakan negara besar yang masih belum mampu mengayomi negara-negara kecil disekitarnya, itulah mengapa negara-negara tersebut selalu merasa terancam. Konteks dari kekuatan India sendiri merupakan bentuk campuran dari historical experience, national priorities, regional compulsions and ingrained perceptions.
Isu-isu militer dan demokrasi di India juga tidak akan pernah lepas dari India, karena India yang seringkai melakukan intervensi karena sifat hegemon yang dimilikinya. Liberation movement in Bangladesh in 1971, ethnic crisis in Sri Lanka in 1987, attempted military coup in Maldives in 1988, itu tadi beberapa intervensi yang pernah dilakukan India yang akhirnya memunculkan persepsi buruk terhadap India.  India juga selalu melakukan intervensi bilateral. Dibalik itu semua India juga mempunyai kekhawatiran tersendiri, yakni ketakutan apabila ada masa nantinya negara-negara kecil yang disekitarnya akan membentuk suatu aliansi untuk melawan dan mengalahkannya.
India juga mempunyai beberapa tantangan seperti, bagaimana India harus belajar menyelesaikan masalah etnik dan isu agama untuk melindungi negara dari serangan teroris. Karena India sering bersikap diskriminasi terhadap kaum muslim di India dan sebagaimana yang kita ketahui teroris lekat kaitannya dengan kaum muslim. Tantangan yang lainnya ialah untuk mengembangkan perekonomian sebaik mungkin untuk melakukan usaha yang maksimal dalam mengatasi kemiskinan di India. Tantangan yang sebenarnya membuat negara-negara disekitarnya semakin merasa tidak aman yakni mengenai kebijakan yang coba untuk dikejar oleh Inida yang membuat semua orang kecewa ialah “be friend the far and attack the near” , yang artinya beraliansi dengan negara yang letaknya jauh dari India untuk menyerang negara yang dekat dengan India.  Ada pula tantangan mengenai keraguan kehegemonian India, karena hegemoni merupakan supremasi dari pengambilan keputusan dan kebijakan daerah. Pakistan merupakan contoh utama kesalahan hegemoni India. Yang menjadikan India ini di Asia Selatan cukup kuat untuk ditakuti namun tidak cukup kuat untuk dihormati. Kemudian tantangan yang terakhir yakni mengenai leadership.