SAARC
atau South Asian Association for Regional Cooperation adalah organisasi tingkat
regional di Asia Selatan yang beranggotakan negara-negara di Asia Selatan
sendiri yakni India,Pakistan, Srilanka, Nepal, Bhutan, Bangladesh, Maldives dan
juga Afghanistan. Organisasi ini
dibentuk karena menyadari jika masalah tidak bisa diselesaikan hanya dalam
lingkup domestik saja namun membutuhkan bantuan dari negara-negara tetangga
atau di lingkup regional suatu kawasan mengingat sama halnya seperti manusia
sebuah negara juga tidak dapat berdiri sendiri tanpa bantuan dari negara lainnya.
Maka, dibentuklah kerjasama di lingkup regional yang dengan harapan setelah di
lingkup regional kerjasama ini akan meluas keseluruh negara diluar wilayah
regional. SAARC terbentuk pada 8 Desember 1985. Kawasan Asia Selatan sendiri
dianggap sebagai wilayah yang strategis sebagai jembatan anatara barat dan
timur. Dan bila dilihat seperempat populasi dunia ada di kawasan Asia Selatan
namun banyaknya populasi ini juga memeberikan banyak dampak negatif seperti
kemiskinan dan kelaparan yang membuat terbentuknya sebuah ide untuk membentuk
suatu organisasi untuk mewadahi kerjasama yang nantinya diharapkan mampu
menjadi solusi untuk berbagai masalah yang tengah dihadapi di Asia Selatan. Terorisme
dan juga pembagian air juga menjadi masalah yang butuh perhatian di Asia
Selatan.
SAARC
sendiri sebenarnya bukan ide baru, karna sejak 1947 dimana negara-negara di
Asia Selatan merdeka ide ini telah muncul. Negara-negara Asia Selatan menyadari
banyak masalah yang masih belum mampu mereka pecahkan seperti konflik Kashmir dan
Tamil. Maka dengan pembentukan SAARC ini diharapkan kerjasama regional akan
membantu membunuh rasa ketidakpercayaan yang menjadi sumber konflik ini bisa
pelan-pelan dihilangkan . ketidakpercayaan ini sendiri menjadi sumber konflik
yang ketika ini bisa dihilangkan perbedaan pendapat akan mudah diselesaikan dan
kesejahteraan dan perdamaian akan mudah tercapai. Inisiatif pendirian SAARC ini datang dari
Presiden Bangladesh Zia Ul Rahman yang menganggap jika negara-negara di kawasan
Asia Selatan ini mempunyai banyak persamaan seperti kehidupan sosial, etnis,
budaya dan tradisi sejarah. Kesamaan ini dapat menjadikan perbedaan persepsi
poltik tidak menjadi masalah yang serius. Dalam papernya “Bangladesh Paper on
Regional Cooperation” Zia Ul Rahman mengungkapkan keuntungan apa saja yang
dapat diraih dari pembentukan kerjasama regional ini. gagasan ini didukung oleh
Srilanka, Nepal, Maldives dan juga Bhutan. Namun disisi lain saat itu India dan
Pakistan belum menyetujui jika kerjasama ini di institusionalkan. Pakistan
mengatakan akan menyetujui pembentukan organisasi regional ini jika persoalan
Kashmir ini telah terpecahkan,yang kita ketahui itu akan sulit dicapai. Namun
seiring dengan berjalannya waktu akhirnya India dan Pakistan menyetujui
pembentukan SAARC ini. Dan disetujui 11 bidang kerjasama namun disepakati juga
jika kerjasama ini baiknya hanya kerjasama nonpolitik dan nonkontroversional
seperti sosial budaya.
SAARC
ini mempunyai tujuan diantaranya mendukung kesejahteraan dan mengembangkan
kualitas hidup masyarakat di Asia Selatan dan juga untuk mempercepat
pertumbuhan ekonomi dan perkembangan budaya. Namun dalam hampir 29 tahun
perjalanannya SAARC belum mampu meraih cita-citanya yang hanya sebatas ide
saja. Salah satu faktornya yakni hegemoni India yang selalu berpengaruh besar
di dalam SAARC yang menjadikan tujuan dari SAARC tidak dapat dicapai
sebagaimana mestinya. Faktor lainnya adalah konflik internal yang melanda Asia
Selatan sendirilah yang menjadi penyebab kurang efektifnya SAARC ini. Distrust
yang terus bergelayut membuat cita-cita dari SAARC ini belum mampu diraih.
Keberhasilan SAARC sendiri sebenarnya bergantung pada komitmen yang terjalin
dan harus dijalankan antar anggota dari SAARC sendiri. Selama distrust ini masih sulit dihilangkan
maka konflik tidak akan pernah padam, dan keberhasilan SAARC akan menjadi mimpi
yang tidak akan pernah dicapai.