Kashmir
berbatasan langsung dengan 3 negara, yakni Pakistan, India dan juga China.
Ketiga negara yang bersebelahan ini merebutkan Kashmir yang disinyalir
mempunyai kekayaan alam yang luar biasa. Ditengah perebutan ini, negara yang
didominasi oleh kaum muslim ini sebenarnya menginginkan untuk berdiri sendiri
dengan nama Kashmir tanpa harus bergabung dengan salah satu negara yang
merebutkannya. Yang paling gencar adalah India dan Pakistan. Hubungan kedua negara yang pernah dijajah Inggris
selama kurang lebih 300 tahun ini telah lama memanas pasca Pakistan memisahkan
diri dengan India. Awal konflik perebutan Kashmir ini sendiri bermula ketika
penjajahan Inggris masuk ke India. Inggris yang bertujuan menggerogoti India
perlahan-lahan kemudian melemahkan kerajaan islam dengan cara memberikan tahta
kepemimpinan Kashmir yang kebanyakan penduduknya adalah muslim kepada raja yang
berdarah Hindu, maharaja Singh.
Inilah
awal saling klaim dari India dan Pakistan. Pakistan mengklaim, Kashmir harus
menjadi bagian dari Pakistan karena mayoritas penduduknya adalah islam yang
notabennya sama dengan Pakistan sebagai negara mayoritas Islam. Kashmir sendiri
membantahnya karena maharaja dari Kashmir sendiri adalah orang berdarah Hindu. Orang-orang
Kashmir sebenarnya bebas memilih akan bergabung dengan negara mana. Dengan
jajak pendapat misalnya akan dapat diketahui Kashmir akan condong bergabung
dengan Pakistan karena dasar islam yang sama-sama melekat pada Kashmir dan juga
Pakistan. Inilah yang membuat India menolak diadakannya referendum tersebut
yang tentunya akan membuatnya kalah dalam perebutan Kashmir.
Menurut
India sendiri, Kashmir bukanlah wilayah yang harusnya disengketakan. Sheikh
Abdullah, perdana menteri Kashmir pernah mengeluarkan pernyataan mengenai
kebersediaan Kashmir untuk bergabung dengan India karena saat tentara Pakistan
masuk ke Kashmir Sheikh Abdullah meminta bantuan kepada India. Inilah yang
membuat India bersikukuh jika bergabungnya Kashmir dengan India merupakan suatu
keharusan. India juga beranggapan bahwa Pakistan harus keluar dari Kashmir
karena Kashmir merupakan tanggung jawab dari Inidia. India pun mengklaim jika
rakyat Kashmir senang bergabung dengan India dan kekacauan yang terjadi di Kashmir
ini lebih dikarenakan masuknya tentara Pakistan ke Kashmir, dan ini merupakan
masalah domestik dari Kashmir jadi tidak harus ada campur tangan dari pihak
luar.
Dari
sisi Pakistan sendiri, menurut Pakistan dari awal Kashmir memang telah
bermasalah. Pakistan menyebutkan jika Kashmir merupakan bagian yang tertututp
dari Pakistan bahkan darah yang mengalir adalah darah orang Pakistan. Pakistan
sendiri merasa tidak pernah melibatkan militer dalam kasus ini apalagi
mengirimkan tentara militernya ke Kashmir namun Pakistan memberikan dukungan
diplomatik dan moral untuk perjuangan kemerdekaan di Kashmir. Menurut Pakistan,
masalah Kashmir adalah masalah besar dan harus ada pihak luar yang ikut campur
dalam menyelesaikan perkara ini, dalam hal ini adalah PBB. Hal ini dimaksudkan
agar Pakistan tidak kalah dari India dalam perebutan Kashmir. Karena ketika PBB
turun tangan, kemungkinan besar jalan keluarnya adalah dilaksanakannya
referendum. Jika referendum ini benar-benar dilaksanakan, Pakistan tau jika
Kashmir tidak akan mendapatkan Kashmir karena masyarakat Kashmir yang
notabennya adalah muslim. Hasil paling aman ialah Kashmir memilih untuk berdiri
sendiri tanpa harus bergabung dengan India maupun Pakistan atau bahkan China.
Awalnya
hampir 65% penduduk Kashmir memilih untuk bergabung dengan Pakistan dan 35%
lainnya memilih untuk bergabung dengan India. Namun lama kelamaan masyarakat
Kashmir sendiri juga mulai ragu untuk bergabung dengan Pakistan karean tindakan
Pakistan yang mengirimkan tentaranya ke wilayah Kashmir. Hingga masyarakat
Kashmir beranggapan Pakistan tidak seperti yang dipandang dulu karena kesamaan
mereka yang masyoritas penduduknya ialah muslim. Dan di tahun 2007, sebuah
survei menunjukkan hasil jika 87% penduduk Kashmir memilih untuk merdeka dikaki
mereka sendiri tanpa harus bergabung dengan negara manapun, 7% meilih bergabung
dengan India dan 3% memilih bergabung dengan Pakistan. Alasan mengapa tidak
India adalah seperti yang diketahui jika
India selama ini berlaku diskriminatif terhadap kaum muslim yang otomatis tidak
berpihak kepada Kashmir yang mayoritas adalah muslim.
Perang
antara India dan Pakistan dalam memperebutkan wilayah Kashmir ini telah lama
dimulai. Pada tahun 1961 China kemudian masuk dalam perebutan wilayah yang
disinyalir memendam kekayaan alam yang melimpah ini. Tahun 1965 perang kembali
pecah. Hingga pada 1966 Pkistan dan India menandatangani perjanjian damai Tashkent pada 1 januari.
Pada 1971 terjadi perang besar ketiga yang menjadikan Pakistan begitu sibuk
dengan perang perebutan Kashmir ini yang berimbas pada lepasnya Pakistan timur
yang kemudian berdiri sendiri menjadi Bangladesh. Perang yang membuat
kesejahteraan Pakistan Timur diacuhkanlah yang membuat Pakistan memutuskan
untuk memisahkan diri. Ini merupakan kabar baik bagi India dengan ini India
berperan dalam berdirinya Bangladesh dengan memberikan supply bantuan kepada
Bangladesh.
Naik turunnya konflik antara India dan
Pakistan menjadikan konflik ini tidak
hanya antara keduanya namun merembet kepada masalah yang lebih besar. Dalam hal
ini masyarakat Kashmirpun bertanya-tanya mengapa PBB dan Amerika tidak membantu
menyelesaikan masalah ini. Alasannya sendiri adalah seperti yang kita tau
Amerika begitu mendominasi PBB dan itulah sebabnya mengapa PBB terkesan
membiarkan masalah ini berkelanjutan karena inilah yang diinginkan Amerika. Amerika
ingin beraliansi dengan keduanya, India dan Pakistan maka Amerika tidak
berusaha melerai perebutan Kashmir ini karena Amerika tidak bisa memihak salah
satunya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar